Puisi Pilihan Karya Fiqri Rabuna

Jika


Jika aku seorang petani Akan garap ladang Untuk menghindari kelaparan Agar hidup menjadi sejahtera

Jika aku seorang guru agama

Akan kuajarkan ngaji dan sholat Agar menjadi anak sholeh Dan bahagia dunia akhirat


Jika aku sebagai guru

Akan gembleng putra terbaik bangsa Menjadi insan berilmu Sebagai bekal hidup yang bermutu


Jika aku seorang konglomerat

Akan kukirim berbagai bantuan Pada mereka yang membutuhkan Agar lepas dari kemiskinan


Sapu Jagad


Pernahkan engkau bertanya tentang keadaanku


Kini buah hatimu terpisah oleh jarak dan waktu antara sumbawa dan banten 


Waktu yang super sulit bahkan kau sendiri tak bersamaku


Mungkin nun jauh disana engkau merasakan apa yang ku rasakan


Bu Terkadang Perasaanku terombang ambing oleh kerasnya kehidupan


 mungkin kau sendiri berbisik dalam hati


Apa gerangan buah hatiku hingga aku merasakan nestapa


Buah hatimu sedang jatuh

Buah hatimu sedang berusaha bangkit

Buah hatimu sedang berusaha berdiri 

Namun buah hatimu tak pernah menyerah

Meski tak kau saksikan langsung namun mata batinmu selalu memberi kabar keadaanku bukan?


Doa yang kau kirim selalu kurasakan Auranya 


Aura yang mengadirkan nafas


Terimaksih atas kirimanmu, aku akm terus berdoa dan berdoa tanpa henti.


Cangkir Aksara


Benda kecil nan mungil dipenuhi tinta-tinta hitam. Kau kemberi tanpa meminta.


Kau membawaku mengelilingi samudra eropa meski nyatanya Kaki ku tak beranjak


Kau mempertemukanku dengan sang proklamator sembari berdiskusi meski ia tak mengenalku.


Mata yang buta menjadi perkasa berkat tinta-tinta yang tertuai di lembaranmu


Lembaran-lembaran harapan sarat akan makna untuk aku yang tak tau apa-apa akhirnya bisa apa-apa


Halaman demi halaman habis kubacakan disertai dengan secangkir Opini


Suara Perubahan


Lantang bicara berani aksi mendendangkan janji manismu di depan kami seorang rakyat biasa


Suara sang pembaharu penuh harapan untuk masa depan gemilang


Saatya perubahan…

Saatnya berbenah…

Makan siang gratis…

Basmi kemiskinan…


Suara-suara indah nan perkasa yang terus bergeming di telinga kami.


Puja-pujian dimana-mana dengan haru dan bangga akan sosok tersebut.


Gagah, cerdas, perkasa. 

Itulah yang tepat.


Suara-suara yang layak kami perjuangkan sebagai sang pendamping dengan harapan sejahtera untuk hari esok.


Kursi kau dapat, rakyat kau pahat.


Bung, Kursimu terlalu empuk serta hangat sehingga kau lupa pernah mendendangkan janji janji manis ituuu. Saking manisnya hingga rakyat terpapar kencing manis.



BIOGRAFI PENULIS

        Namaku Fiqri Rabuna, aku berasal dari Sekayu kampung kecil di Sumbawa Nusa Tenggara Barat (NTB) tempat penghasilan madu dan susu kuda liar terbaik. Tidak heran jika teman-temanku berkata. Engkau semanis madu sumbawa dan setangguh kuda liar. Setelah menamatkan S1 di Universitas Muhammadiyah Malang aku memutuskan untuk melanjutkan S2 di di Universitas Primagraha serang Banten. kesibukan sehari-hari ialah tiada hari tanpa membaca dan menulis. “Yang penting menulis bukan menulis yang penting” serta Menikmati secangkir kopi dan Indomie sembari membaca buku di ketinggian (gunung) adalah hobi Favoritku.







Posting Komentar

0 Komentar